Tinnitus bukanlah
penyakit, melainkan hanya gangguan atau sekedar gejala dari penyakit
lainnya. Namun dalam kasus yang parah, tinnitus dapat menyebabkan depresi
jika serangannya terjadi setiap saat dan mengganggu aktivitas
sehari-hari.
Beberapa kasus tinnitus disebabkan oleh infeksi atau penyumbatan di
telinga dapat menghilang setelah penyebab diobati. Namun,
tidak menutup kemungkinan untuk kambuh
kembali walaupun sudah pernah diobati. Dalam
kasus seperti itu, terapi lain - baik konvensional dan alternatif - dapat ditempuh untuk
mengurangi keparahan hingga
benar-benar menghilangkan suara yang tidak
diinginkan.
Baca asuhan keperawatan tinnitus di sini: Askep Tinnitus
Terlalu lama mendengar suara yang sangat keras adalah penyebab
paling umum dari tinnitus.
Kebisingan atau volume
suara yang melebihi batas kemampuan dengar pada manusia dapat menyebabkan kerusakan bahkan matinya rambut-rambut
pendengaran pada koklea - organ berbentuk spiral (seperti
rumah siput) yang berada di telinga bagian dalam.
Profesi
seperti pilot, buruh pabrik, pekerja proyek pembangunan, musisi rock, adalah
beberapa di antara pekerjaan yang sering terpapar suara dengan tingkat
kebisingan dan volume yang tinggi. Selain itu, gaya hidup yang salah seperti,
mendengarkan musik di earphone terlalu keras, atau sering datang ke konser rock
juga dapat meningkatkan potensi terkena tinnitus.
Beberapa kondisi lain dan
penyakit dapat menyebabkan tinnitus, seperti:
- Penyumbatan telinga karena kotoran yang menumpuk dan mengeras pada gendang telinga
- Obat-obatan tertentu seperti aspirin, obat untuk arthritis, obat rematik, antibiotik, anti-inflamasi, antidepresan, dsb dapat menimbulkan efek samping tinnitus
- Berada pada usia lanjut di mana kemampuan alat-alat pendengaran sudah mengalami penurunan (degeneratif)
- Menderita Meniere yang menyebabkan kepala pening, mual, dan hilangnya pendengaran
- Pengerasan tulang-tulang pendengaran yang berada di telinga tengah
Tinnitus dapat menjadi
lebih buruk pada seseorang yang mengonsumsi alkohol, asap
rokok, kafein, ganja, atau makan
makanan tertentu. Selain itu, stress
dan kelelahan juga disinyalir menjadi faktor resiko terjadinya tinnitus. Untuk
itu, gaya hidup, pola makan, dan pola istirahat menjadi penting baik untuk
mencegah maupun mengurangi keparahan dari tinnitus ini.
Terkait penyembuhan tinnitus, baca ini: 5 Metode Penyembuhan Tinnitus Yang Populer
Terkait penyembuhan tinnitus, baca ini: 5 Metode Penyembuhan Tinnitus Yang Populer
0 Response to "Tinnitus Adalah Halusinasi Suara"
Posting Komentar