Tinnitus Adalah Halusinasi Suara

Tinnitus adalah sensasi mendengar deringan, dengungan, desisan, kicauan, siulan, atau suara lainnya padahal tidak ada rangsangan bunyi dari luar. Kebisingan dapat terjadi terus-menerus dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Hal ini makin memburuk ketika kebisingan terjadi pada saat suasana di sekitar hening. Maka dari itu, kebanyakan penderita tinnitus mengalami kesulitan tidur di malam hari, karena pada saat suasana sepi kebisingan akibat tinnitus terdengar lebih keras.

Tinnitus bukanlah penyakit, melainkan hanya gangguan atau sekedar gejala dari penyakit lainnya. Namun dalam kasus yang parah, tinnitus dapat menyebabkan depresi jika serangannya terjadi setiap saat dan mengganggu aktivitas sehari-hari.

Beberapa kasus tinnitus disebabkan oleh infeksi atau penyumbatan di telinga dapat menghilang setelah penyebab diobati. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk kambuh kembali walaupun sudah pernah diobati. Dalam kasus seperti itu, terapi lain - baik konvensional dan alternatif - dapat ditempuh untuk mengurangi keparahan hingga benar-benar menghilangkan suara yang tidak diinginkan.

Baca asuhan keperawatan tinnitus di sini: Askep Tinnitus

Terlalu lama mendengar suara yang sangat keras adalah penyebab paling umum dari tinnitus. Kebisingan atau volume suara yang melebihi batas kemampuan dengar pada manusia dapat menyebabkan kerusakan bahkan matinya rambut-rambut pendengaran pada koklea - organ berbentuk spiral (seperti rumah siput) yang berada di telinga bagian dalam. 

Profesi seperti pilot, buruh pabrik, pekerja proyek pembangunan, musisi rock, adalah beberapa di antara pekerjaan yang sering terpapar suara dengan tingkat kebisingan dan volume yang tinggi. Selain itu, gaya hidup yang salah seperti, mendengarkan musik di earphone terlalu keras, atau sering datang ke konser rock juga dapat meningkatkan potensi terkena tinnitus.

Beberapa kondisi lain dan penyakit dapat menyebabkan tinnitus, seperti:

  • Penyumbatan telinga karena kotoran yang menumpuk dan mengeras pada gendang telinga 
  • Obat-obatan tertentu seperti aspirin, obat untuk arthritis, obat rematik, antibiotik, anti-inflamasi, antidepresan, dsb dapat menimbulkan efek samping tinnitus 
  • Berada pada usia lanjut di mana kemampuan alat-alat pendengaran sudah mengalami penurunan (degeneratif) 
  • Menderita Meniere yang menyebabkan kepala pening, mual, dan hilangnya pendengaran 
  • Pengerasan tulang-tulang pendengaran yang berada di telinga tengah

Tinnitus dapat menjadi lebih buruk pada seseorang yang mengonsumsi alkohol, asap rokok, kafein, ganja, atau makan makanan tertentu. Selain itu, stress dan kelelahan juga disinyalir menjadi faktor resiko terjadinya tinnitus. Untuk itu, gaya hidup, pola makan, dan pola istirahat menjadi penting baik untuk mencegah maupun mengurangi keparahan dari tinnitus ini.

Terkait penyembuhan tinnitus, baca ini: 5 Metode Penyembuhan Tinnitus Yang Populer

0 Response to "Tinnitus Adalah Halusinasi Suara"

Posting Komentar